Rabu, 17 September 2014

Pendengaran Seorang Muda


Suatu hari ada seorang pemuda sedang berada di depan rumah tukang kayu. Saat tukang kayu itu pergi untuk beristirahat, pemuda itu memungut paku-paku yang sudah tidak dipakai tentunya dengan seizin tukang kayu tersebut.
Tukang kayu tersebut bertanya, “Anak muda, buat apa kau memunguti paku-paku ini?” Pemuda itu pun menjawab, “Aku hendak menjualnya di kota bila paku ini sudah terkumpul cukup banyak.”
Tukang kayu tersebut terdiam sejenak kemudian melanjutkan pembicaraan, “Bila kau ingin mendapatkan uang, kau bisa bekerja denganku. Paku-paku yang kau kumpulkan ini tidak ada gunanya. Saat kau menyimpannya terlalu lama maka akan berkarat. Lalu bagaimana kau akan membawanya ke kota?”
Pemuda itu pun tertawa terbahak, “Aku akan memikulnya karena aku masih muda.” Tukang kayu pun hanya bisa memberi nasihat kepada pemuda itu, “Hidup itu adalah sebuah pilihan. Hidup bebas atau hidup dengan memikul beban. Melepaskan hal-hal yang tidak berguna atau tetap menyimpanannya seperti yang sekarang kau lakukan.”
Saat dalam perjalanan, pemuda itu memikul sekarung besar penuh dengan paku berkarat. Lama-lama teaganya melemah dan paku-paku itu mulai menusuk-nusuk punggungnya sehingga terluka.
Dalam sebuah kehidupan kita pasti akan mendapat “paku-paku” yang dapat melukai hati kita. Saat ada seseorang yang menggoreskan sebuah luka dengan menggunakan “paku”, tidak sedikit orang yang memungut “paku” itu dan menyimpannya.
Banyak orang lebih suka menyimpan dendam. Saat dendam itu dipelihara, maka akan menimbulkan akar pahit. Akar pahit akan membuat hidup kita tidak akan dama.

Little things Destined to Great things

“Pukulan-pukulan kecil dapat menumbangkan pohon oak yang besar !” - Benjamin Franklin. Memang mengherankan ketika melihat hal-hal yang penting dan temuan-temuan besar di dunia ini justru lahir dan berasal dari hal-hal yang kecil. Kita selalu punya kecenderungan untuk melihat sesuatu yang besar daripada memperhatikan sesuatu yang kecil. Hal-hal kecil biasanya kita lewatkan begitu saja, padahal melewatkan hal-hal kecil sebenarnya menutup pintu bagi kemungkinan-kemungkinan besar.

Siapa peduli dengan sarang laba-laba? Tidak ada yang suka dengan sarang laba-laba, kecuali Spiderman tentunya. Sarang laba-laba identik dengan tempat yang kotor, jorok dan jarang dibersihkan. Melihat sarang laba-laba membuat kita jadi tidak sabar lagi untuk segera mengambil sapu dan menghilangkan sarang laba-laba itu. Sementara banyak orang melewatkan hal-hal yang kecil, seorang yang peduli dengan hal-hal kecil justru terinspirasi dengan sarang laba-laba ini. Inspirasi dari sarang laba-laba inilah yang kemudian melahirkan gagasan untuk membuat jembatan gantung! Siapa peduli dengan suara ketel di atas kompor? Suara itu benar-benar mengganggu dan berisik. Membuat kita tak sabar untuk segera mematikan kompor agar suara ketel itu berhenti. Mempedulikan suara ketel adalah tindakan yang bodoh, tapi justru dari suara ketel itulah mesin uap kemudian diciptakan oleh seorang James Watt.

Telah terbukti bahwa hal-hal besar selalu lahir dari hal-hal kecil. Seringkali kita melewatkan banyak hal kecil terjadi begitu saja. Kita terlanjur punya konsep bahwa hal-hal besar selalu lahir dari pemikiran yang rumit. Itu sebabnya kita selalu disibukkan dengan hal-hal besar dan hal-hal paling rumit, dan tidak pernah mempedulikan hal-hal kecil yang nampaknya terlalu sederhana untuk dipikirkan. Terbukalah dengan hal-hal kecil. Belajar peka dan kritis dengan hal-hal kecil yang terjadi di sekitar kita. Jangan pernah membiarkan hal-hal kecil terlewatkan begitu saja, tanpa kita bisa belajar darinya. Jangan sampai suatu saat kita akan dipermalukan akibat kita selalu meremehkan hal-hal kecil.

Semua hal besar selalu berawal dari hal kecil.