Senin, 20 Oktober 2014

Only A Small Spirit

     Seorang lelaki berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya terantuk sesuatu. Ia membungkuk dan menggerutu kecewa. “Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok.” Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank.
“Sebaiknya koin ini dibawa ke kolektor uang kuno”, kata teller itu memberi saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai 30 dollar.
      Lelaki itu begitu senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 dollar untuk membuat rak buat istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.
Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yang dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemari 100 dollar untuk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia meminjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu.
     Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita melihat lemari yang indah itu dan menawarnya 200 dollar. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju dan mengembalikan gerobaknya.
        Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Tiba-tiba seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.
Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya serta bertanya, “Apa yangg terjadi? Engkau baik-baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?”
Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh.. bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.

Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan ? Sebaliknya, sepatutnya kita bersyukur atas segala karunia hidup yang telah Tuhan berikan pada kita, karena ketika datang dan pergi kita tidak membawa apa-apa.

Rabu, 17 September 2014

Pendengaran Seorang Muda


Suatu hari ada seorang pemuda sedang berada di depan rumah tukang kayu. Saat tukang kayu itu pergi untuk beristirahat, pemuda itu memungut paku-paku yang sudah tidak dipakai tentunya dengan seizin tukang kayu tersebut.
Tukang kayu tersebut bertanya, “Anak muda, buat apa kau memunguti paku-paku ini?” Pemuda itu pun menjawab, “Aku hendak menjualnya di kota bila paku ini sudah terkumpul cukup banyak.”
Tukang kayu tersebut terdiam sejenak kemudian melanjutkan pembicaraan, “Bila kau ingin mendapatkan uang, kau bisa bekerja denganku. Paku-paku yang kau kumpulkan ini tidak ada gunanya. Saat kau menyimpannya terlalu lama maka akan berkarat. Lalu bagaimana kau akan membawanya ke kota?”
Pemuda itu pun tertawa terbahak, “Aku akan memikulnya karena aku masih muda.” Tukang kayu pun hanya bisa memberi nasihat kepada pemuda itu, “Hidup itu adalah sebuah pilihan. Hidup bebas atau hidup dengan memikul beban. Melepaskan hal-hal yang tidak berguna atau tetap menyimpanannya seperti yang sekarang kau lakukan.”
Saat dalam perjalanan, pemuda itu memikul sekarung besar penuh dengan paku berkarat. Lama-lama teaganya melemah dan paku-paku itu mulai menusuk-nusuk punggungnya sehingga terluka.
Dalam sebuah kehidupan kita pasti akan mendapat “paku-paku” yang dapat melukai hati kita. Saat ada seseorang yang menggoreskan sebuah luka dengan menggunakan “paku”, tidak sedikit orang yang memungut “paku” itu dan menyimpannya.
Banyak orang lebih suka menyimpan dendam. Saat dendam itu dipelihara, maka akan menimbulkan akar pahit. Akar pahit akan membuat hidup kita tidak akan dama.

Little things Destined to Great things

“Pukulan-pukulan kecil dapat menumbangkan pohon oak yang besar !” - Benjamin Franklin. Memang mengherankan ketika melihat hal-hal yang penting dan temuan-temuan besar di dunia ini justru lahir dan berasal dari hal-hal yang kecil. Kita selalu punya kecenderungan untuk melihat sesuatu yang besar daripada memperhatikan sesuatu yang kecil. Hal-hal kecil biasanya kita lewatkan begitu saja, padahal melewatkan hal-hal kecil sebenarnya menutup pintu bagi kemungkinan-kemungkinan besar.

Siapa peduli dengan sarang laba-laba? Tidak ada yang suka dengan sarang laba-laba, kecuali Spiderman tentunya. Sarang laba-laba identik dengan tempat yang kotor, jorok dan jarang dibersihkan. Melihat sarang laba-laba membuat kita jadi tidak sabar lagi untuk segera mengambil sapu dan menghilangkan sarang laba-laba itu. Sementara banyak orang melewatkan hal-hal yang kecil, seorang yang peduli dengan hal-hal kecil justru terinspirasi dengan sarang laba-laba ini. Inspirasi dari sarang laba-laba inilah yang kemudian melahirkan gagasan untuk membuat jembatan gantung! Siapa peduli dengan suara ketel di atas kompor? Suara itu benar-benar mengganggu dan berisik. Membuat kita tak sabar untuk segera mematikan kompor agar suara ketel itu berhenti. Mempedulikan suara ketel adalah tindakan yang bodoh, tapi justru dari suara ketel itulah mesin uap kemudian diciptakan oleh seorang James Watt.

Telah terbukti bahwa hal-hal besar selalu lahir dari hal-hal kecil. Seringkali kita melewatkan banyak hal kecil terjadi begitu saja. Kita terlanjur punya konsep bahwa hal-hal besar selalu lahir dari pemikiran yang rumit. Itu sebabnya kita selalu disibukkan dengan hal-hal besar dan hal-hal paling rumit, dan tidak pernah mempedulikan hal-hal kecil yang nampaknya terlalu sederhana untuk dipikirkan. Terbukalah dengan hal-hal kecil. Belajar peka dan kritis dengan hal-hal kecil yang terjadi di sekitar kita. Jangan pernah membiarkan hal-hal kecil terlewatkan begitu saja, tanpa kita bisa belajar darinya. Jangan sampai suatu saat kita akan dipermalukan akibat kita selalu meremehkan hal-hal kecil.

Semua hal besar selalu berawal dari hal kecil.

Selasa, 27 Mei 2014

Apology

How are we waiting for something that can not happen in our lives ? then what we can make the impossible become real while we're in an error ? errors that did not have to happen in our lives, but we still continue to make this mistake. While we want to change all the better without hurting some people, yes may be hurt but what we continue to want to be stuck in a mistake that we know this is very embarrassing and makes God very angry. I personally often do things that make God angry with me, so I kept asking Him for forgiveness. 

I do not know what causes it later when I kept getting stuck in a situation like this, maybe year after year, my descendants or family will receive all the replies due to what I do now. My life had always wanted to relax and enjoy every blessing from God, but the longer I have to figure out what God's plan against my life. Plan a beautiful plan that can not be seen and thought about it. 


To be sure I want to continue to give thanks for all that God has given me on my life. Family, friends, companions, and all that is in this world has seen what I did to them. I do not want any of them for all I've done for them. but I want to give the best to them for what they have entrusted to me. And I dedicate it to God as an offering me eternal. 


For all who know me, I am humbled to you to forgive me for what I do if you hurt. Perhaps the word sorry can not restore everything, but if you want to open your heart and together with my restore what we have become intertwined and it REALLY better in His eyes!!