Jumat, 30 Desember 2011

"HAPPY BIRTHDAY" with "HAPPY NEW YEAR"

Sambut tahun yang akan datang dengan hati bersyukur kepada Tuhan itu memang yang seharusnya bagi saya pribadi lakukan. Banyak yang saya terima ditahun ini, dari mulai yang buruk sampai yang membuat saya meneteskan air mata, entah kenapa setiap berganti tahun semua hal yang sudah gua lakukan buat orang yang saya sayang terasa masih kurang. Terutama buat kedua orang tua saya yang tidak ada disaat menyambut hari yang sangat menggembirakan bagi saya yaitu "ULANG TAHUN".

Tapi saya percaya tidak ada orang tua yang lupa akan hari kelahiran anaknya sendiri :). Disana pasti mereka mendoakan saya, hal itu saya pasti rasakan. Juga buat temen-teman saya yang sudah membuat hari-hari saya jauh lebih luar biasa lagi, kalian semua yang sudah berhasil membuat senang, sedih, emosi, semangat dan masih banyak lagi yang sudah kalian lakukan buat saya, youre the best friend's :).

Sangat berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan mereka, talenta yang begitu sangat saya syukuri. Mereka yang sudah support secara langsung ataupun tidak langsung.
Dan diihari tambah umur saya ini, gua mau orang tua tetaplah orang tua, teman adalah tetap teman yang selalu mengisi hari-hari saya kedepan nanti. Tanpa mereka saya tidak akan mendapatkan maksud rencana Tuhan buat saya.

                                  "Setiap perbaikan hidup bermula dari upaya mengubah perasaan"

God bless and thanks :)

Jumat, 16 Desember 2011

Kisah Seorang Pelukis

Suatu hari seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan lukisan terbaiknya dan rencananya akan di pamerkan pada saat pernikahan putri Diana. ketika menyelesaikan lukisannya ia angat senang dan terus memandanginya lukisannya berukuran 2x8 m.
sambil memandangi ia berjalan mundur dan ketika berjalan mundur ia tidak melihat kebelakang. ia terus berjalan mundur da di belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut yang tinggi sekali dan tinggal 1 langkah lagi dia bisa mengakhiri hidupnya.

seseorang melihat pemandangan tersebut , tapi tidak jadi karena dia khawatir si pelukis tersebut akan jatuh ketika kaget mendengar teriakannya. kemudian orang yang melihat pelukis tersebut mengambil kuas dan cat yang ada di depan lukisan tersebut dan mencoret-coret lukisan tersebut hingga rusak tentu saja pelukis tersebut sangat marah dan berjalan maju hendak memuku orang tersebut. tetapi beberapa orang yang ada di situ menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis tadi yang nyaris terjatuh.

kadang kita telah melukiskan masa depan kita dengan sangat bagus dan memimpikan suatu hari indah yang kita idamkan.
tetapi kadang kala rencana itu tidak terlaksana karena Tuhan yang mempunyai maksud lain yang lebih baik.
Kadang-kadang kita marah dan jengkel terhadap Tuhan atu juga terhadap orang lain. Tapi perlu kita ketahui TUHAN menyediakan yang terbaik. Dia melihat apa yang tidak kita lihat

Pikirkan Dahulu Sebelum Mengambil Keputusan

Cerita ini saya posting untuk seorang teman yang sedang duduk termenung disana menyesali diri. Kehidupan cinta yang penuh dengan pertengkaran membuat teman saya ini merasa salah memilih calon pendamping hidupnya yaitu sang pacar yang sudah 4 tahun menemani hari-harinya.
cerita ini untuk kita semua yang sering kali membuat sedihati orang yang kita sayang
semoga kisah ini membuat perubahan akan perasaan pada sang kekasih, terima kasih untuk pembaca cerita ini.
Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut.
Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.

Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada
tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”
Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kian mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.
Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.
Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, “Kamu nggak cinta lagi sama aku!”
Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!”
Tiba-tiba Dara menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar.
Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata,

Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing. ”
Lima tahun berlalu. Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota
semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya.
Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.
Raka : Apa kabar?
Dara : Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York
dengan penerbangan berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan adayang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu.
“Good bye….”

Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
“Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal”

Dia Adalah Sahabat

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur, Filipina, yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah yang berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.
Setiap kali berhasil menyebrangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja tiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan, sahabatnya. Tindakannya ini selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut. “Bagaimana kabarmu, Andy? Apakah kamu akan ke Sekolah?”
“Ya, Bapa Pendeta!” balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut. Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, “Jangan menyebrang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah, kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat.”
“Terima kasih, Bapa Pendeta.” “Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?” “Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan.. sahabatku.”
Dan Pendeta tersebut meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya di depan altar berbicara sendiri, tetapi pastur tersebut bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepada Bapa di Surga.
“Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanya kue ini. Terima kasih buat kue ini, Tuhan! Tadi aku melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku jadi tidak begitu lapar. Lihat ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan.Engkau tahu sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa……. paling tidak aku tetap dapatpergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa dari temanku sudah berhenti sekolah, tolong Bantu mereka supaya bisa bersekolah lagi. Tolong Tuhan.
Oh, ya..Engkau tahu kalau Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu. Tuhan, Engkau mau lihat lukaku??? Aku tahu Engkau dapat menyembuhkannya, disini..disini.aku rasa Engkau tahu yang ini kan….??? Tolong jangan marahi ibuku, ya…..?? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makan dan biaya sekolahku..itulah mengapa dia memukul aku.
Oh, Tuhan..aku rasa, aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang sangat cantik dikelasku, namanya Anita. menurut Engkau, apakah dia akan menyukaiku??? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku. Hei.ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira??? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu. Tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau menyukainya. Oooops..aku harus pergi sekarang.” Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta .
“Bapa Pendeta..Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyebrang jalan sekarang!” Kegiatan tersebut berlangsung setiaphari, Andy tidak pernah absen sekalipun. Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Tuhan.. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif. Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja tersebut diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat.
Mereka juga mengutuki orang yang menyinggung mereka. Ketika mereka sedang berdoa, Andypun tiba di Gereja tersebut usai menghadiri pesta Natal di sekolahnya, dan menyapa “Halo Tuhan..Aku..” “Kurang ajar kamu, bocah!!!tidakkah kamu lihat kalau kami sedang berdoa???!!! Keluar, kamu!!!!!” Andy begitu terkejut,”Dimana Bapa Pendeta Agaton..??Seharusnya dia membantuku menyeberangi jalan raya. dia selalu menyuruhku untuk mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus, karena hari ini hari ulang tahunNya, akupun punya hadiah untukNya..”
Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja. “Keluar kamu, bocah!..kamu akan mendapatkannya!!!” Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyebrangi jalan raya yang berbahaya tersebut di depan Gereja.
……Lalu dia menyeberang, tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang – disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar.dan Andypun tewas seketika……….
Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tidak bernyawa lagi. Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut, namun dengan penuh airmata dating dan memeluk bocah malang tersebut. Dia menangis.
Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,”Maaf tuan..apakah anda keluarga dari bocah yang malang ini? Apakah anda mengenalnya?” Tetapi pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam berkata,”Dia adalah sahabatku.” Hanya itulah yang dikatakan. Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam saku baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah tersebut, kemudian keduanya menghilang. Orang-orang yang ada disekitar tersebut semakin penasaran dan takjub..
Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sangat mengejutkan. Diapun berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dengan kedua orang tua Andy. “Bagaimana anda mengetahui putra anda telah meninggal?” “Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari.” Ucap ibu Andy terisak.
“Apa katanya?” Ayah Andy berkata,”Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy, sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan dikeningnya, kemudian Dia membisikkan sesuatu.
“Apa yang dikatakan?” “Dia berkata kepada putraku..” Ujar sang Ayah. “Terima kasih buat kadonya. Aku akan berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku.” Dan sang ayah melanjutkan, “Anda tahu kemudian semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis tapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu.aku menangis karena bahagia..aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami, ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita dalam hatiku. aku tahu, putraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong Bapa Pendeta .. Siapakah pria ini yang selalu bicara dengan putraku setiap hari di Gerejamu? Anda seharusnya mengetahui karena anda selalu di sana setiap hari, kecuali pada saat putraku meninggal.
Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik,”Dia tidak berbicara kepada siapa-siapa… kecuali dengan Tuhan.

Jumat, 09 Desember 2011

Jangan Biarkan Penyesalan Menghampiri

Dua puluh tahun yang lalu ada seorang ibu yang bernama carolina melahirkan seorang anak laki-laki , wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. sam suaminya memberinya nama eric , semakin lama semakin jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang.

carol berniat untuk memberikannya kepada orang lain saja untuk di jaadikan budak atau pelayan , namun sam mencegah niat buruk itu. akhirnya carol terpaksa membesarkannya juga.
di tahun kedua setelah eric di lahirkan carol pun melahirkan seorang anak perempuan yang cantik dan mungil ia menamainya Angelica.

carol sangat menyayangi angelica begitu juga sam. seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah. namun tidak dengan demikiannya eric , ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut , sam berniat membelikannya , namun carol selalu mencegahnya dengan alasan penghematan uang keluarga.
sam selalu mengikuti perkataan istrinya itu. saat usia angelica berusia 2 tahun sam meninggal dunia , eric sudah berumur 4 tahun kala itu. keluarga itu pun semakin menjadi miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. akhirnya carol mengambil tindakan yang akan membuatnya menyesal seumur hidup.

meninggalkan kampung halamannya bersama angelica tanpa , eric yang sedang tertidur lelap ia tinggalkan begitu saja , kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumahnya laku untuk membayar hutang.

sepuluh tahun berlalu sejak kejadian itu carol menikah kembali dengan laki-laki yang bernama brad seorang pria dewasa.
usia pernikahannya sudah memasuki tahun kelima , berkat brad sifat-sifat buruk carol yang pemula pemarah , egois dan tinggi hati , berubah dikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. angelica telah berumur 12 tahun dan mereka menyekolahkannya di asrama putri sekolah perawatan , tidak ada lagi yang mengingat eric.

sampai suatu malam , malam dimana carol bermimpi tentang seorang anak , wajahnya agak tampan namun sangat pucat sekali. ia melihat ke arah carol sambil tersenyum ia berkata "tante, tante kenal mama saya ? saya rindu sekali pada mommy!"

setelah berkata
demikian ia mulai beranjak pergi , namun carol menahannya , "tunggu ! , sepertinya saya mengenalmu. siapa namamu anak manis ?"
"nama saya eric tante , tante."
"eric? eric ... ya Tuhan !
kau benar-benar eric ?"

carol langsung tersentak dan terbangun , rasa bersalah , sesal dan berbagai rasa perasaan yang aneh lainnya menerpa diri carol saat itu juga. tiba-tiba terlintas kembali cerita ironis , seperti sebuah film yang di putar kembali di pikiran carol. baru sekarang carol menyadari betapa jahatnya perbuatan carol dulu , rasanya ingin mati saja saat itu.

"ya , saya harus mati , mati , mati .... (katanya dalam hati)"
ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan di goreskan ke pergelangan tangannya , tiba-tiba bayangan eric terlintas kembali di pikiran carol , katanya "ya eric , mommy akan menjemputmu eric ... "

sore itu carol memarkirkan mobilnya di samping sebuah gubuk dan brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping. "carol , apa yang sebenarnya terjadi ?" kata brad ,
"ohh brad , kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang pernah ku lakukan dulu" jawab carol.

tetapi carol menceritakannya juga dengan terisak-isak. ternyata Tuhan begitu baik kepada saya , ia telah memberikan suami yang baik dan penuh pengertian , setelah tangis carol reda.
carol keluar dari mobil di ikuti oleh brad dari belakang mata saya melekat pada gubuk yang terbentang dari hadapan carol 2 meter. ia mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa tahun lamanya dan eric eric .....

ia meninggalkan eric selama 10 tahun yang lalu , dengan perasaan sedih carol berlari menghampiri gubuk tersebut , dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. gelap sekali tidak terlihat satu apapun ! perlahan mata carol mulai terbiasa dengan kegelapan ruangan itu.

namun carol tidak menemukan siapa pun didalamnya. hanya ada sepotong kain butut yang tergeletak di lantai tanah , carol mengambil dan mengamatinya dengan seksama , mata mulai berkaca-kaca , carol mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu di kenakan eric sehari-hari.

akhirnya carol keluar dari ruangan itu , air matanya mengalir dengan deras , saat itu carol hanya bisa terdiam.
saat carol akan menaiki mobil bersama brad , namun carol melihat seseorang di belakang mobil mereka. carol sempat kaget karena saat itu suasana sangat gelap sekali. kemudian wajah orang itu yang demikian kotor.

ternyata ia seorang wanita tua , kembali carol tersentak kaget , manakala ia menegur carol dengan suaranya yang parau.
katanya "heii ! siapa kamu ?
mau apa kamu kemari ?!

dengan memberanikan diri carol pun bertanya "ibu , apakah ibu kenal dengan seorang anak yang bernama eric yang dulu tinggal disini ?
ia menjawab , "jika kamu adalah ibunya , sungguh kamu adalah wanita terkutuk !
tahukah kamu , 10 tahun yang lalu sejak kamu
meninggalkannya di sini , eric selalu menunggu ibunya dan memanggil 'mommy ... , mommy !
karena tidak tega , saya terkadang memberinya makan dan tinggal bersama saya , walaupun saya orang miskin dan bekerja sebagai pemulung sampah , namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu !
3 bulan yang lalu eric meninggalkan secarik surat ini.
ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu.
saya pun membaca tulisan di kertas itu.

"mommy , mengapa mommy tidak pernah kembali lagi ?
mommy marah sama eric , ya ?
mom , biarlah eric yang pergi saja , tapi mommy harus berjanji kalau mommy tidak akan marah lagi sama eric.
bye , mom ...."

carol menjerit histeris membaca surat itu , "bu tolong katakan , katakan dimana ia sekarang ?
saya berjanji akan menyayanginya sekarang!
saya tidak akan meninggalkannya lagi ,
bu ! tolong katakan !!"
brad memeluk tubuh carol yang bergetar keras.

"nyonya , semua sudah terlambat. sehari sebelum nyonya datang eric telah meninggal dunia , ia meninggal di belakang gubuk ini , tubuhnya sangat kurus , ia juga sangat lemah hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa berani masuk kedalamnya. ia takut apabila mommy-nya datang , mommy-nya akan pergi lagi ketika melihatnya ada didalam sana.
ia hanya berharap dapat melihat mommy-nya dari belakang gubuk ini , meskipun hujan deras , dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu nyonya di sana ,
carol pun pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

Waktu Dan Cinta

Di suatu pulau kecil tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak : ada CINTA , kesedihan , kekayaan , kegembiraan dan sebagainya.

Mereka hidup berdampingan dengan baik namun suatu ketika , datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan menenggelamkan pulau itu. semua penghuni pulau berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat brenang dan tak mempunyai perahu.
ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. sementara itu air semakin naik membasahi kaki cinta. tak lama cinta melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.

"kekayaan !   kekayaan ! tolong aku !" teriak cinta.
"aduh maaf , cinta !" kata kekayaan , perahuku telah penuh dengan harta bendaku. aku tak dapat membawamu serta , nanti perahu ini tenggelam , lagi pula tak ada tempat bagimu di perahuku ini.

lalu kekeyaan cepat-cepat mengayuh perahunya dan pergi.
cinta sedih sekali , namun kemudian di lihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya.
"kegembiraan ! tolong aku !" , teriak cinta.
namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengarkan teriakan cinta.

air makin tinggi membasahi cinta sampai ke pinggang dan cinta semakin panik.
tak lama lewatlah KECANTIKAN.
"kecantikan ! bawalah aku bersamamu !" teriak cinta.
"wah , cinta , kamu basah dan kotor. aku tidak bisa membawamu ikut bersamaku , nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini , "sahut kecantikan".

cinta sedih sekali mendengarnya.
ia mulai menangis terisak-isak, saat itu lewatlah KESEDIHAN.
"oh kesedihan bawalah aku bersamamu , " kata cinta.

"maaf cinta aku sedang sedih aku ingin sendirian saja"  kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
cinta putus asa , ia merasa air semakin naik dan akan menenggelamkannya.

pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara , "cinta ! mari cepat naik ke perahuku!"

cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. cepat-cepat cinta naik ke perahuku itu , tepat sebelum air menenggelamkannya.

di pulau terdekat , orang tua itu menurunkan cinta dan segera pergi lagi.
pada saat itu barulah cinta sadar bahwa ia sama sekali tidaj mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.
cinta segera menanyakan kepada seorang penduduk tua di pulau itu , siapa sebenarnya orang tua itu ??

"ohh , orang tua tadi ? dia adalah WAKTU." kata orang itu.
"tapi mengapa ia menyelamatkanku ? aku tak mengenalnya. bahkan teman-temanku pin enggan menolongku" tanya cinta heran.

"sebab , " kata orang itu , "hanya waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari cinta itu."